Tuberculosis Paru

Minggu, 15 Mei 2011


A.    Kuman Penyebab Penyakit Tuberculosis
Kuman penyebab penyakit Tuberkulosis ditemukan pertama kali oleh Robert Koch pada tahun 1882. M
M.tuberculosis, M.africanum, M.bovis menyebabkan penyakit Tuberculosis pada manusia. M.tuberculosis dan M.africanum berasal dari manusia sedangkan M.bovis berasal dari lembu/sapi.
Beberapa macam Mikobakterium yang lain kadang-kadang dapat menulari manusia dengan gejala-gejala klinis yang sama dengan tiga Mikobakterium diatas,sehingga secara klinis tak dapat dibedakan. Membedakannya hanya dapat dilakukan dengan pembiakan(kultur).
Kuman ini berbentuk batang yang tahan asam pada pewarnaan dan berukuran 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron.
Kuman ini terdapat dalam butir-butir percikan dahak yang disebut droplet nuclei dan melayang di udara untuk waktu yang lama sampai terhisap oleh orang atau mati dengan sendirinya kena sinar matahari langsung.
Strong dan Kubica menyatakan bahwa droplet nuclei berukuran kecil 5 mikron paling berbahaya bagi penularan penyakit.
Percobaan pada binatang terhadap penderita-penderita silikosis menunjukkan bahwa droplet nuclei yang dapat melalui bronkhiolus yang paling halus berukuran 2-3 mikron, sehingga diperkirakan jumlah yang dapat masuk ke alveolus dan menyebabkan penyakit tak lebih dari 1 kuman saja.

B. Cara Penularan Penyakit Tuberkulosis
Kebanyakan penularan penyakit tuberkulosis ini melalui inhalasi kuman Tuberkulosisyang terdapat di udara.
Pada perjalanannya kuman ini banyak mengalami hambatan antara lain di hidung(terhambat oleh bulu hidung) dan lapisan lendir yang melapisi seluruh saluran pernafasandari atas sampai ke kantong alveoli.
Bila penderita baru pertama kali tertular kuman Tuberkulosis ini, terjadilah suatu proses dalam tubuhnya(paru-paru) yang disebut Primary COmplex Of Tuberkulosis(PCT). PCT ini terdiri dari fokus di paru-paru dimana terjadi eksudasi dari sel karena proses di makannya kuman Tuberkulosis oleh sel makropag.
Lesi dapat terjadi pada kelenjar getah bening, yang disebabkan karena lepasnya kuman pada saluran limfe. Proses pemusnahan kuman TB oleh macrofag ini akhirnya akan menimbulkan kekebalan spesifik terhadap kuman TB.
PCT dapat terjadi pada semua umur. Dinegara di mana prevalensi TB tinggi Keebanyakan anak-anak sudah "terinfeksi oleh penyakit TBC" pada tahun-tahun pertama dari kehidupannya. Namun yang kemudian menjadi penyakit TBC sedikit saja.
Selanjutnya ada 2 kemungkinan yang terjadi menyusul pembentukan PCT ini, yaitu:
  1. Dapat  sembuh dengan sendirinya karena adanya proses penutupan fokus primer oleh kapsul membran yang akhirnya akan terjadi perkapuran. 
  2. Beberapa kuman akan ikut terlepas ke dalam pembuluh darah dan dapat berkembang menginfeksi organ-organ yang terkena. Infeksi yang demikian disebut Post Primary Tuberkulosis(PPT). PPT ini akan dapat berupa: infeksi pada paru-paru, larynx, dan telinga tengah, kelenjar getah bening di leher, saluran pencernaan dan lubang dubur, saluran kemih, tulang dan sendi.
Berkembangnya terinfeksi tuberkulosis menjadi penderita penyakit tuberkulosis dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : keadaan sosial ekonomi masyarakat yaitu kemiskinan, kekurangan gizi, rendahnya latar belakang pendidikan (buta huruf) dan kepadatan penduduk.

C. Gejala-gejala klinis
TB paru merupakan penyakit yang prevalensi tinggi dibandingkan dengan penyakit Tuberkulosis lainnya seperti TB miliair, TB tulang,TB meningitis,dan TB extra paru lainnya.
Gejala umum dari TB paru yang harus diketahui secara praktis adalah: batuk terus menerus berdahak, dahak pernah bercampur darah dan nyeri dada, yang berlangsung selama 4 minggu atau lebih.


Sumber :
AS,Misnadiarly.2006.Pemeriksaan Laboratorium dan Mycobacterium Atipik.Jakarta:Dian Rakyat

0 komentar:

Posting Komentar